Bentuk-Bentuk Organisasi dalam Bisnis
Selamat Datang di Inisiasi 2 pada inisiasi ini kita mempelajari mengenai bentuk - bentuk organisasi dalam bisnis sesuai dengan BMP EKMA4111 Pengantar Bisnis, Sempatkanlah membaca BMP dan berdiskusilah dengan rekan anda. Selamat Belajar..
INISIASI II
INISIASI II
BENTUK
ORGANISASI
Bentuk-Bentuk Badan Usaha
Bentuk-bentuk
badan usaha dapat dibedakan menjadi beberapa, antara lain:
1. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan
yang dimiliki satu individu, kerap kali merupakan perusahaan keluarga, yaitu
perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk
menjalankannya. Perusahaan perseorangan ada beberapa kelebihan dan
kelemahannya, antara lain:
Kelebihan:
a. Mudah didirikan
b. Modal yang digunakan adalah tabungan
c. Pengelolaan fleksibel dan bebas
d. Kerahasiaan usaha terjamin
Kelemahan:
a. Pertanggungjawaban tidak terbatas
b. Modal terbatas
c. Kualitas manajerial dan kualitas pekerjaan terbatas
d. Kelangsungan operasi perusahaan terbatas
2. Perusahaan Perkongsian (CV, Firma, dan
Partnership)
Mempunyai ciri
utama yaitu ukuran perusahaan kecil dan relatif dapat dijalankan oleh para
pemiliknya. Perusahaan perkongsian ada beberapa kelebihan dan kelemahannya,
antara lain:
Kelebihan:
a. Mudah didirikan, modal usaha relatif sedikit dan
pengelolaan usaha relatif lebih fleksibel dan bebas
b. Dibandingkan dengan perusahaan perseorangan, modal yang
dikumpulkan lebih banyak
c. Lebih banyak keahlian yang diperoleh
d. Umur usaha lebih panjang
Kelemahan:
a. Pertanggungjawaban tidak terbatas
b. Modal terbatas
c. Terjadinya perselisihan dan kesalahpahaman diantara
anggotanya
3. Perusahaan Perseroan Terbatas
Perusahaan yang
digolongkan pada Perseroan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang
didirikan sebagai suatu instansi badan hukum yang pendiriannya dilakukan
melalui akta notaris, dimana suatu dokumen pada dasarnya mencantumkan tujuan
pendirian, saham yang dikeluarkan, dan nama-nama pimpinan yang akan menjalankan
usaha.
Kelebihan:
a. Tanggung jawab terbatas
b. Saham perusahaan mudah ditunaikan
c. Lebih mudah memperoleh modal
d. Pengelolaan yang lebih profesional
Kelemahan:
a. Memerlukan modal, penjualan, jumlah pekerja, serta
kapasitas produksi yang besar
b. Pendiriannya
lebih sulit
c. Peraturan yang harus dipenuhi lebih banyak
d. Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan
KEWIRAUSAHAAN
Salah satu
bentuk kegiatan bisnis kecil (small business) adalah kewirausahaan, yang juga menciptakan sebuah family
business atau bisnis keluarga. Yang dimaksud dengan small
bisnis adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara
lokal, memiliki jumlah karyawan yang sedikit (Stoner,1996). Menurut Boone dan Kurtz (2002) yang dimaksud dengan
bisnis kecil adalah sebuah perusahaan yang dimiliki dan dikelola secara
independen, tidak mendominasi dalam bidangnya, dan memenuhi ukuran standar
tertentu atas laba dan jumlah karyawan. Bidang usaha yang paling banyak
diminati antara lain; perdagangan khusus, grosir, makanan dan minuman, jasa
bisnis, dan jasa kesehatan.
Jenis-Jenis
Wirausaha
1. Founders
(pendiri perusahaan)
Seorang Founders
sering dianggap sebagai wirausaha murni, karena mereka secara nyata melakukan
survei pasar, mencari dana, dan fasilitas yang diperlukan. Founders yaitu
seorang investor yang memulai bisnis berdasarkan penemuan barang atau jasa baru
atau yang sudah diimprovisasi. Atau dapat juga seseorang yang mengembangkan ide
orang lain dalam memulai usahanya.
2. General Managers
Seseorang yang
mengepalai operasional perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
3. Franchisee
Seorang wirausaha yang kekuasaannya
dibatasi oleh hubungan kontrak kerja dengan organisasi pemberi franchise atau
franchisor. Tingkatan dalam sistem franchise terdiri atas tiga bentuk.
Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise kepada penjual. Sistem ini
umumnya digunakan di dalam industri minuman dingin. Tipe kedua penjualnya
adalah franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe ketiga, franchisor sebagai
pencipta atau produsen, sedangkan franchise adalah pendiri retail seperti
restoran cepat saji.
Karakteristik Wirausaha
1. Faktor
Psikologis
Wirausahawan
bersifat kompleks. McClelland dalam Stoner (1996) menemukan bahwa
orang yang mengejar karier seperti wirausahawan mempunyai kebutuhan untuk
berprestasi. Orang seperti ini suka mengambil resiko, dan adanya resiko akan
lebih mendorong mereka untuk berusaha lebih keras. Wirausahawan memerlukan rasa
percaya diri, daya dorong, optimisme, dan semangat untuk meluncurkan dan
mengoperasikan bisnis, tanpa kepastian mendapat gaji yang tetap. Mereka
bersedia mengambil resiko keamanan untuk memperoleh keuntungan finansial.
2. Faktor-Faktor
Sosiologi
Bagi
wirausahawan minoritas seperti kaum wanita, mereka merasa mendapat diskriminasi
dari kaum pria yang lebih banyak jumlahnya. Adanya kebutuhan untuk dihargai dan
diterima oleh lingkungan, membuat mereka melakukan inovasi usaha yang tidak
memerlukan modal besar, sehingga tidak bersaing secara langsung dengan kaum
mayoritas.
Menjadi Wirausahawan
Seorang wirausahawan atau
pengusaha biasanya identik dengan kreativitas, sehingga dengan kreativitas yang
dimiliki ia dapat menciptakan suatu usaha baru yang mungkin belum pernah
dipikirkan oleh orang lain. Adakalanya juga mereka tidak sengaja untuk menjadi
wirausaha atau dimulai dari sebuah hobi. Misalnya seseorang yang memiliki hobi
memasak, bila ia memiliki modal dan kemauan untuk mengembangkan bakatnya
tersebut ia dapat membuka usaha catering. Secara umum latar belakang seseorang
ingin menjadi wirausahawan antara lain: adanya kebutuhan untuk berhasil,
keinginan untuk mengambil resiko, percaya diri, dan adanya keinginan yang kuat
untuk berbisnis.
Kebutuhan untuk berhasil
Tiap-tiap orang berbeda dalam
tingkat kebutuhan atas suatu keberhasilan yang ingin dicapainya. Ada orang yang merasa
cukup puas dengan status yang dimiliki saat ini, sebaliknya ada juga orang yang
menginginkan keberhasilan yang tinggi. David McClelland, seorang psikolog
menemukan bahwa ada hubungan atau korelasi positif antara kebutuhan akan
keberhasilan dan aktivitas wirausaha. Menurut pendapatnya, seorang wirausaha
memiliki tingkat kebutuhan akan keberhasilan yang lebih tinggi daripada orang
lain. Karakteristik wirausahawan tersebut tampak dari kepribadian yang
ambisius.
Keinginan untuk mengambil resiko
Wirausaha memiliki resiko yang
berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. Ada yang berani mengmbil resiko dengan
menginvestasikan uang miliknya, ada pula yang mempertaruhkan karier yang telah
dirintisnya. Tekanan dan waktu yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan
bisnisnya juga mendatangkan resiko bagi keluarganya.
Percaya Diri
Bila orang memiliki kepercayaan
diri yang besar, mereka akan merasa mampu untuk menghadapi tantangan yang ada.
J.B Rotter, seorang psikolog mengatakan bahwa seorang wirausaha yang
mempercayai bahwa kesuksesan tergantung pada usaha mereka sendiri mempunyai
pengendalian yang disebut internal locus of control (kepercayaan bahwa
kesuksesan seseorang tergantung pada usahanya sendiri). Sebaliknya bila seorang
wirausaha merasa bahwa hidupnya dikendalikan oleh besarnya keberuntungan atau
nasib, mempunyai pengendalian yang disebut external locus of control.
Hal lain yang melatarbelakangi seseorang untuk menjadi wirausaha adalah adanya
keinginan dari dalam diri yang kuat untuk berbisnis.
a. Mempersiapkan mental
b. Memiliki kemauan yang kuat untuk berhasil
c. Selalu
mengembangkan ide dan kreativitas
d. Memiliki
kemauan untuk belajar
e. Membangun
komunikasi dan jaringan atau networking
f. Memiliki
modal usaha
Manfaat Wirausahawan
Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi
lebih baik. Masyarakat yang menekuni bidang wirausaha seperti ini akan
menciptakan banyak peluang kerja sehingga menyerap banyak tenaga kerja. Sebagai
contoh, pada sebuah acara tayangan televisi kita lihat ada seorang pembuat
kerajinan tangan dari bahan fiber glass. Awalnya ia hanya
mempekerjakan empat orang karyawan, tetapi seiiring perkembangan usahanya,
jumlah karyawannya menjadi 20 orang. Dari contoh nyata ini dapat kita lihat
bagaimana kewirausahaan menciptakan dan menyerap tenaga kerja.
Hal lain adalah peran kewirausahaan yang sangat besar tidak
hanya pada masyarakat pada umumnya. Pemerintah, lembaga non profit, dan LSM,
serta perusahaan swasta juga memerlukan kewirausahaan, atau disebut sebagai intrapreneurship,
yaitu entrepreneurship yang ada dalam organisasi, misalnya mustika ratu dan
grup jawa pos.
Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial; memperkuat
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk
dan jasa baru, serta mengubah dan meremajakan pasar.
a. Pertumbuhan
Ekonomi. Dengan kewirausahaan, dapat menciptakan lowongan pekerjaan baru bagi
masyarakat. Contohnya dalam bidang elektronika yang berdiri kurang dari 5 tahun
akan lebih menciptakan pekerjaan daripada perusahaan yang sudah berdiri lebih
dari 20 tahun. Dengan meningkatnya penciptaan pekuang atau lapangan pekerjaan
baru akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
b. Produktivitas.
Yaitu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan tenaga
kerja dan input lain yang lebih sedikit. Fungsi wirausaha adalah menjalankan
aset organisasi untuk mendesain, menguji dan menghasilkan produk baru.
c. Teknologi,
Produk dan Jasa baru. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam memajukan
perubahan teknologi, produk dan jasa inovatif. Contoh usaha inovatif yang
dihasilkan dari kewirausahaan misalnya: penemuan radio FM, penisilin, mesin
fotocopy, bolpen dan lain-lain. Kewirausahaan juga menciptakan revolusi
industri pada abad kedelapan belas, yaitu industri penenunan kain dari kapas di
Inggris yang awalnya diimpor dari India . Karena kapasitas mesin
terbatas, maka kuantitas kain yang dihasilkan tidak maksimal. Proses yang
panjang dari penenunan kain tersebut pada akhirnya menciptakan suatu mesin
pintal yang meningkatkan kapasitas produksi.
d. Perubahan
Pasar. Dengan globalisasi akan menciptakan pasar baru yang sebelumnya tidak
mendapat perhatian dari pengusaha lain. Contohnya pasar komputer yang awalnya
dikuasai oleh IBM mendapat pesaing dari microsoft serta Apple
computer.
DISKUSI 2
by Tupi Setyowati,SE.MM. - Senin, 2 Maret 2015, 10:08
Apabila Anda seorang
wirausaha, pasti ada faktor-faktor yang menyebabkan Anda bisa berhasil atau
gagal, tergantung pada kemampuan pribadi Anda sebagai seorang wirausaha.
"Apa saja faktor yang menyebabkan seorang wirausaha bisa berhasil atau mengalami kegagalan?"
Silahkan Anda berdiskusi dalam forum ini
"Apa saja faktor yang menyebabkan seorang wirausaha bisa berhasil atau mengalami kegagalan?"
Silahkan Anda berdiskusi dalam forum ini
RE DISKUSI 2
WIRAUSAHA
by me 021617803 - Jumat, 13 Maret 2015, 05:22
WIRAUSAHA menurut wikipedia, atau yang
sekarang ini lebih terkenal dengan entrepreneur adalah proses mengidentifikasin
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu, yang hasil akhirnya
adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
FAKTOR
PENYEBAB KEBERHASILAN WIRAUSAHA, adalah :
-
Disiplin tinggi dalam ketepatan komitmennya terhadap tugas dan pekerjaannya.
-
Berkomitmen tinggi, jelas dan terarah serta bersifat progresif baik dengan
dirinya sendiri maupun dengan orang lain.
-
Jujur dalam segala hal kegiatan yang terkait dengan penjualan produknya
-
Kretaif dan inovatif, untuk memenangkan persaingan.
-
Mandiri, karena hal ini adalah sifat yang mutlak harus dimiliki untuk bisa
mengambil keputusan atau bertindak tanpa bergantung pada orang lain.
-
Realistis, obyektif dan bisa perpikir secara rasional dalam mengambil keputusan
dan tindakannya, hal ini diperlukan saat melakukan seleksi terhadap masukan
atau saran yang terkait dengan keberhasilan usahanya.
FAKTOR
PENYEBAB KEGAGALAN WIRAUSAHA, adalah
:
-
Tidak kompeten dan tidak mampu dalam manajerial atau mengelola usahanya.
-
Pengalaman yang masih kurang dalam manajerial.
-
Kurang dalam mengendalikan keuangan, baik mengatur pengeluaran maupun
penerimaan dana.
-
Gagal dalam perencanaan, yang merupakan titik awal dari suatu kegiatan.
-
Lokasi yang kurang memadai atau tidak strategis sehingga kurang efisien.
-
Kurangnya pengawasan peralatan sehingga dalam penggunaannya tidak efektif dan
efisien.
-
Sikap yang kurang bersungguh - sungguh sehingga menjadi labil dan gagal.
-
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan / transisi kewirausahaan
Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
mampu membuat peralihan setiap waktu.
Terima
kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar